Senin, 22 Agustus 2016

GITA PATRIA DALAM HUT KEMERDEKAAN RI

GITA PATRIA DALAM HUT KEMERDEKAAN RI

            Dalam mempersiapkan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Drumband Gita Patria SMP Pius Bakti Utama Gombong ikut memeriahkan acara ini. Latihan sore hari berlangsung mulai akhir Juli. Menjelang hari H, latihan pagi diadakan setiap hari . Dan Gladi yang dilaksanakan H-2 dan H-1 perayaan di Lapangan Swelogiri.
            Tahun 2016 ini, Gita Patria akan tampil sebanyak 2x, yakni pada Rabu, 17 Agustus 2016 sebagai Drumband pengiring aubade/upacara penurunan bendera dan saat karnaval. Nama Gita Patria memiliki arti tersendiri. Gita artinya lagu dan Patria artinya tanah air, berarti Gita Patria adalah lagu-lagu tanah air. Mars yang dimainkan adalah Kavaleri 1, Kavaleri 2, A.L, dan Pandu. Sedangkan lagu yang dimainkan adalah Bambu Runcing, Bendera, Hari Merdeka, dan Congratulations. Personil Gita Patria sekitar 90 orang yang terdiri atas mayor/mayoret, genderang, tenor, bass/simbal/dsb, bell lyra, pianika, dan colorguard serta beberapa orang pembina yang mendampingi latihan dan aubade dan semua guru yang mendampingi karnaval
            Rabu, 17 Agustus 2016 siang mulai berdatangan pasukan yang gagah dan cantik siap untuk mengikuti Drumband. Pukul 14:30 berangkat ke lapangan, sore yang tidak terlalu panas ini mendukung kami untuk display sebelum upacara dimulai hingga menjadi regu Drumband yang bertugas sore ituh hingga tiba kembali di sekolah pukul 17:45 .  “LELAH” , kata yang ada pada benak kami saat itu. Namun itu belum seberapa dengan yang kami rasakan saat karnaval
            Sabtu, 20 Agustus 2016 kami mengikuti karnaval pembangunan. Setelah menghibur para suster dan mereka sudah puas, kami menuju ke lapangan. Kami mendapat nomor pemberangkatan 5. Rute yang jauh dan kebanyakan dari kami belum mengetahui rute itu membuat kami lelah. Teringatlah perkataan Bu Valen beberapa saat lalu : “Kalau belum tahu jalan, pasti akan terasa lama. Namun, bila sudah tahu jalan, pasti akan terasa lebih cepat”. Benarlah kalimat itu, setelah memasuki Gg.Merbabu, kami lelah, namun setelah melewati simpang empat Benteng, semangat kami bangkit lagi menuju ke sekolah.

            Perjuangan kami selama hampir 1 bulan akhirnya diakhiri setibanya kami di sekolah. Setelah cukup istirahat kami pulang. Kelelahan itu terobati dengan libur 1 hari. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar