GITA PATRIA DALAM HUT KEMERDEKAAN RI
Dalam mempersiapkan peringatan Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia, Drumband Gita Patria SMP Pius Bakti Utama
Gombong ikut memeriahkan acara ini. Latihan sore hari berlangsung mulai akhir
Juli. Menjelang hari H, latihan pagi diadakan setiap hari . Dan Gladi yang
dilaksanakan H-2 dan H-1 perayaan di Lapangan Swelogiri.
Tahun 2016 ini, Gita Patria akan
tampil sebanyak 2x, yakni pada Rabu, 17 Agustus 2016 sebagai Drumband pengiring
aubade/upacara penurunan bendera dan saat karnaval. Nama Gita Patria memiliki
arti tersendiri. Gita artinya lagu dan Patria artinya tanah air, berarti Gita
Patria adalah lagu-lagu tanah air. Mars yang dimainkan adalah Kavaleri 1,
Kavaleri 2, A.L, dan Pandu. Sedangkan lagu yang dimainkan adalah Bambu Runcing,
Bendera, Hari Merdeka, dan Congratulations. Personil Gita Patria sekitar 90
orang yang terdiri atas mayor/mayoret, genderang, tenor, bass/simbal/dsb, bell
lyra, pianika, dan colorguard serta beberapa orang pembina yang mendampingi latihan
dan aubade dan semua guru yang mendampingi karnaval
Rabu, 17 Agustus 2016 siang mulai
berdatangan pasukan yang gagah dan cantik siap untuk mengikuti Drumband. Pukul
14:30 berangkat ke lapangan, sore yang tidak terlalu panas ini mendukung kami
untuk display sebelum upacara dimulai hingga menjadi regu Drumband yang
bertugas sore ituh hingga tiba kembali di sekolah pukul 17:45 . “LELAH” , kata yang ada pada benak kami saat
itu. Namun itu belum seberapa dengan yang kami rasakan saat karnaval
Sabtu, 20 Agustus 2016 kami
mengikuti karnaval pembangunan. Setelah menghibur para suster dan mereka sudah
puas, kami menuju ke lapangan. Kami mendapat nomor pemberangkatan 5. Rute yang
jauh dan kebanyakan dari kami belum mengetahui rute itu membuat kami lelah.
Teringatlah perkataan Bu Valen beberapa saat lalu : “Kalau belum tahu jalan,
pasti akan terasa lama. Namun, bila sudah tahu jalan, pasti akan terasa lebih
cepat”. Benarlah kalimat itu, setelah memasuki Gg.Merbabu, kami lelah, namun
setelah melewati simpang empat Benteng, semangat kami bangkit lagi menuju ke
sekolah.
Perjuangan kami selama hampir 1
bulan akhirnya diakhiri setibanya kami di sekolah. Setelah cukup istirahat kami
pulang. Kelelahan itu terobati dengan libur 1 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar